Kalau bukan nisa, aku tidak akan bisa seperti sekarang. Saya tidak perlu ikut campur urusannya karena cepat atau lambat, Allah akan menunjukan kebijaksanaan-Nya. Perih yang saya rasa hanyalah sementara -walaupun tahunan. Setidaknya saya bisa lebih iffah dan wara' lagi.
Perasaan bahagia ini masih terasa walaupun bidadari yang saya temui bukan anaknya Pak Hisworo. Mudah jatuh cinta membuatku semakin lemah dan gangguan jiwa saja. "Innalillahi wa innailahi raaji'un" Hemat saya, bela bukan solusi jika kakaknya saja tidak setuju atas isi hatiku ini. Saya tidak masalah kalau ada orang lain lebih baik yang hendak melamarnya. Justru akan jadi masalah pelik kalau saya malah jatuh cinta atau terkena al-isyq. Saya ingin libur dari kata "jatuh cinta"
Saya ingin bebas membina dan mengembangkan taraf hidup saya. titik!